Selamat pagi para sahabat Ylianistic. Maaf nih admin jarang update soalnya, disekolah admin juga banyak tugas. Bagaimana kabar kalian semua?? admin harap baik - baik semua yah. Masih semangat buat belajar dan sekolah kan? Harus semangat yah, Impian kalian besar, usaha kalian juga harus beeeesssaaarrr dan maksimal yah. Kalau udah gagal nanti nyesel loh, penyesalan datengnya akhir - akhir, kalau datang di awal namanya pendaftaran yah hehehe
Ok, kali ini admin akan sedikit berbagai (lagi) dengan pokok bahasan Pelajaran Biologi. Untuk postingan kali ini, kita akan membahas tentang Metabolisme. Kalian udah tahu tentang Metabolisme belum?? Secara garis besar Metabolisme adalah :
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
- anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Sumber : wiki
Unuk kita belajar bareng - barengtuk lebih lengkapnya yuk
METABOLISME
-
Energi Aktivasi : energi minimum
yg diperlukan suatu substrat untuk bereaksi.
-
ATP (Adenosin Trifosfat) dan
Enzim adalah molekul berenergi yg dapat mempercepat (mengkatalisasi) terjadinya
reaksi kimia dalam tubuh
-
Metabolisme berasal dari kata
Metabole yg artinya perubahan.
-
Perubahan yg pertama : berubah
menjadi Kompleks disebut Anabolisme (biosintesis), Asimilasi, Sintesis
-
Perubahan yg kedua : berubah
menjadi sederhana disebut Katabolisme, Disimilasi
1. Molekul Energi
-
ATP adalah sumber energy yg
meiliki 3 gugus fosfat
-
1 mol ATP menghasilkan 7,3 kkal
-
ATP erdiri dari gugus Adenin yg
mengandung Nitrogen, Ribosa, 5 molekul karbon gula, 3 molekul fosfat.
-
Untuk menghasilkan energi, ATP
mengalami fosforilasi yang dibantu oleh enzim fosforilase menjadi ADP (Adenosin
difosfat)
-
Dalam proses transfer energi,
terdapat beberapa jenis molekul energi lainnya yg berperan sebagai molekul
penyimpan energi, yakni NADH2, FADH, dan ATP.
-
NADH setara dengan 3 ATP dan FADH
setara dengan 2 ATP
2. Enzim
-
Enzim merupakan protein pengkatalis
/ katalisator reaksi kimia
-
Enzim sering disebut
Biokatalisator (karena katalisatr dalam system biologi)
-
Enzim : zat kimia yg mempercepat
laju tanpa mengubah struktur enzim itu sendiri dan tidak mempengaruhi hasil
akhir reaksi
-
Tanpa enzim, reaksi kimia pada
jalus metabolism akan terhenti
a.
Struktur
Enzim
-
Enzim memiliki sisi aktif, yakni
bagian pada enzim yg berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat
-
Enzim yg tersusun dari Protein
sederhana jika diuraikan hanya tersusun atas asam amino saja (isal : pepsin,
tripsin, kemotripsin)
-
Bagian utama enzim berupa protein
yg disebut Apoenzim
-
Bagian enzim yg lain : materi –
materi organic, gugus Prostetik
-
Kofaktor : molekul yg membantu
kerja enzim menguatkan ikatan dengan substrat
Contoh : Fe2+,
Cu2+, dan Mg2+
-
Koenzim : komponen kimia enzim yg
tersusun atas molekul organik nonprotein yg terikat lemah oleh protein enzim
-
Koenzim membawa atom fungsional
ketika enzim bereaksi
-
Apoenzim : komponen protein yg
menyusun enzim (mudah mengalami Denaturasi)
-
Gugus Prostetik : komponen
organik yg terikat kuat oleh protein enzim
- Enzim
bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energy awal minimun
untuk sebuah reaksi dapat diperkecil
- Enzim bukanlah penambah energy awal dalam bereaksinya substrat, tetapi sebagai pengikat sementara sehingga reaksi dapat berlangsung pada keadaan dibawah energy aktivasinya sehingga reaksi berjalan lebih cepat
-
Enzim merupakan protein yg dapat
terdenaturasi (struktur dan sifatnya berubah) yg disebabkan suhu, pH, logam
berat.
-
Sifat – sifat enzim :
1.
Enzim bukan penyebab reaksi
tetapi mempercepat reaksi
2.
Enzim tidak berubah secara
permanen / habis reaksi, enzim yg sama dapat digunakan berulang – ulang
3.
Enzim yg sama dapat digunakan
untuk reaksi kebalikannya (bersifat bolak – balik / Reversibel)
4.
Setiap jenis enzim hanya bekerja
pada zat tertentu saja
5.
Bersifat Termolabil (dipengaruhi
suhu), jika suhu terlalu tinggi enzim mengalami Denaturasi
6.
Enzim berupa Koloid karena
merupakan suatu Protein
c.
Cara
Kerja Enzim
-
Terdapat 2 teori yg menerangkan
carakerja enzim : teori Lock and Key dan teori Induced Fit
-
Teori
lock and key : mekanisme kerja enzim seperti kunci
dengan anak kunci. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif
enzim seolah-olah kunci dan substrat adalah anak kunci.
-
Teori
Induced Fit : setiap molekul substrat memiliki
permukaan yang hampir pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Sisi aktif
berssifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuakian bentuk substrat.
Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan terbentuk kompleks enzim
substrat yang pas
-
Sisi aktif : bagian enzim yg
dapat berkaitan dengan Substrat
-
Sisi Alosterik : menyebabkan
kerja enzim meningkat jika berkaitan dengan Akivator ataupun menurun jika
berkaitan dengan Inhibitor (penghambat)
(a) Teori Lock and Key
(a) Teori Lock and Key
(b)
Teori Induced Fit
-
Disesuakian dengan substrat yg
diuraikan lalu dibubuhi akhiran “ase”
e. Jenis Enzim
-
Berdasarkan lokasi kerjanya,
enzim dapat dibagi menjadi 2 jenis :
1.
Eksoenzim (enzim bekerja di luar
sel)
2.
Endoenzim (enzim bekerja di dalam
sel)
f.
Faktor
yg Mempengaruhi Kerja Enzim
1. Temperatur
-
Pada suhu tinggi enzim akan rusak
(terdenaturasi)
-
Pada suhu rendah enzim berada
kondisi Inaktif (tidak aktif) dan bekerja lagi ketika kenaikan suhu yg sesuai
-
Pada saat kerja optimal maka pada
temperature tersebutlah Suhu Optimum
-
Enzimatis : kecepatan reaksi
enzim
2. pH
(Derajat Kesamaan)
-
Perubahan pH lingkungan akan
mengakibatkan terganggunya ikatan Hidrogen pada struktur Enzim dan mempengaruhi
efektivitas sisi aktif enzim dalam membentuk Kompleks enzim-substrat
-
Jika pH tidak sesuai maka enzim bisa
dalam kondisi Inaktif dan Denaturasi
3. Konsentrasi Substrat dan Enzim
-
jumlah substrat terlalu banyak
dan konsentrasi enzim yg terlalu sedikit akan menyebabkan reaksi tidak optimal
-
enzim akan jenuh jika sisi aktif
semua enzim terpaikai, pada titik jenuh laju reaksi tidak akan meningkat
-
konsentrasi Enzim berbanding
lurus dengan kecepatan reaksi
-
kecepatan konstan apabila semua
substrat sudah terikat oleh enzim
4. Kofaktor (Zat Pengikat)
-
Membantu enzim untuk memperkuat
ikatan substrat / kebutuhan unsur organic seperti karbon
-
Membantu juga dalam proses
transfer elektron
5. Inhibitor Enzim
-
Inhibitor : senyawa yg dapat
mengganggu kerja enzim (inhibit = menghalangi) m isal Merkuri (Hg) dan Sianida
-
Inhibitor ada 2 macam :
1. Inhibitor
Reversibel
a.
Kompetitif (inhibitor akan
bersaing dengan substrat untuk bergabung dengan sisi aktif enzim, struktur
mirip dengan strktur substrat)
b.
Inhibitor Nonkompetitif (tedak
bersaing untuk bergabung dengan enzim karena memiliki sisi ikatan yg berbeda,
pengahmbat terikat pada sisi Alosterik sehingga sisi aktif enzim berubah)
c.
Ihibitor Umpan Balik (hasil akhir
/ produk suatu reaksi dapat menghambat bekerjanya enzim)
2. Inhibitor
Tidak Reversibel (Inhibitor bereaksi tidak reversible dengan bagian tertentu
pada enzim, sehungga bentuk enzim berubah. Biasannya disebabka oleh proses
Destrusi / modifikasi sebuah gugus enzim)
3. Inhibitor
Alosterik (penghambat beraitan pada sisi Alosterik dan mengakibatkan enzim
berubah bentuk)
6. Kadar Air
-
Rendahnya kadar air dapat
menyebabkan enzim tidak aktif
Metabolisme
Karboohidrat
-
Keseluruhan reaksi kimia di dalam
tubuh organism yg melibatkan perubahan energy disebut Metabolisme
-
Katabolisme : pemecahan senyawa
kompleks menjadi senyawa yg sederhana untuk menghasilkan energi
-
Anabolisme : pembentukan senyawa
kompleks dari unsur – unsur penyusunnya
-
Semua proses Anabolisme dan
Katabolisme merupakan Reaksi Enzimatis (reaksi terjadi melalaui keterlibatan
Enzim)
1. Katabolisme karbohidrat
-
Katabolisme : pemecahan glukosa
dan lemak atau bahan makanan lain yg menghasilkan eneri / panas (pemecahan
molekul kompleks menjadi molekul sederhana)
-
Proses Katabolisme dibedakan
menjadi 2 : Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob
-
Reaksi ini menghasilkan energi
bebas sehingga disebut Reaksi Eksergonik
-
Energy bebas tersimpan dalam
bentuk molekul pembawa energi antara lain ATP, NADPH (Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Phosphat)
-
Berdasarkan perubahan energinya,
reaksi kimia dibedakan menjadi : Reaksi Eksergonik (pelepasan energi) dan
Reaksi Endergonik (penyerapan energi)
-
Katabolisme merupakan Reaksi
Eksergonik
-
Anabolisme termasuk Reaksi
Endergonik
-
Jika energy yg dilepas berupa
panas disebut Reaksi Eksoterm
-
Jika energy yg digunakan dalam
bentuk panas disebut Reaksi Endoterm
-
Respirasi
adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi
baik menggunakan Oksigen maupun tidak, dalam prose situ dibebaskan sejumlah
energy
-
Tenaga
yg dibebaskan dalam respirasi berasal dari tenaga potensial kimia yg berupa
ikatan kimia
-
Organel sel yg berfungsi dalam
menjalankan tugas pembentukan energy (respirasi sel) adalah Mitokondria dan sebagian lagi di Sitoplasma
-
Mitokondria mempunyai membrane
ganda (luar dan dalam) serta ruangan Intermembran (antara membrane luar dan
dalam).
-
Krista mmerupakan lipatan dari
membrane dalam
-
Matriks : ruangan paling dalam
pada Mitokondria yg berisi cairan seperti Gel
a. Respirasi Aerob
- Respirasi yg memerlukan Oksigen, terutama untuk penerima Elektron terakhir
- Respirasi bertujuan menghasilkan eneregi dari sumber nutrisi yg dimiliki
a. Respirasi Aerob
- Respirasi yg memerlukan Oksigen, terutama untuk penerima Elektron terakhir
- Respirasi bertujuan menghasilkan eneregi dari sumber nutrisi yg dimiliki
-
Berdasarkan Jalur reaksinya, Respirasi
Aerob dibedakan menjadi 2 :
1.
Jalur Oksidasi langsung / Jalur
Pentosa Fosfat (HMS = Hexose Monophosphat Shunt)
2.
Jalur krebs
-
Repirasi
Aerob melalui Oksidasi langsung / Jalur Pentosa Fosfat (HMS = Hexose
Monophospat Shunt) diawali dengan proses Fosforilasi
Glukosa dengan fosfor yg berasal dari ATP sehingga terbentuk Glukosa-6-Fosfat
-
Selanjutnya Glukosa-6-Fosfat
Dioksidasi dengan NADP terbentuk 6-Fosfoglukonat
-
Selanjutnya 6-Fosfoglukonat
Didekarboksilasi dan dioksidasi dengan NADP sehingga terbentuk Ribulosa
5-Fosfat
- Pada daur HMS, setiap keluar 1 CO2 akan dihasilkan 2 NADPH2
- Pada daur HMS, setiap keluar 1 CO2 akan dihasilkan 2 NADPH2
-
Pada daur HMS, dihasilkan senyawa
antara berupa gula, sedangkan pada daur Krebs berupa asam organik.
-
Pada daur HMS dihasilkan gula
ribulosa 6-fosfat (gula beratom C=5) yang merupakan gula penting untuk
membentuk nukleotida.
-
Nukleotida penyusun ATP dan DNA
-
Pembentukan energi akan melalui
beberapa tahap reaksi dalam sistem respirasi sel pada mitokondria. Menurut
Campbell reaksi-reaksi tersebut (Jalur
Krebs), yaitu:
1.
Glikolisis, yakni proses pemecahan
glukosa menjadi asam piruvat
2.
Dekarboksilasi oksidatif asam
piruvat (Reaksi transisi), yakni perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A
3.
Daur Asam Sitrat (Krebs), yakni
siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan
sumber energy
4.
Transfer Elektron, yakni
mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel yang
menghasilkan produk sampingan berupa air
1.) Glikolisis
-
Terjadi dalam Sitoplasma dan
hasil akhirnya berupa senyawa Asam Piruvat
-
Tahap awal respirasis sel, Molekul
Glukosa akan masuk ke dalam sel melalaui proses Difusi
-
Agar dapat bereaksi Glukosa
diberi energy aktivasi berupa 1 ATP (mengakibatkan Glukosa dalam keadaan
terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat)
-
Glukosa-6-fosfat dipecah menjadi
2 buah molekul Gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) dengan bantuan 1 ATP dan Enzim
Fosfoheksokinase
-
Selanjutnya proses Eksergonik
menghasilkan 4 molekul ATP dan hasil akhir berupa 2 molekul Asam Piruvat (C3),
dan 2 molekul NADH2
-
Walaupun pada tahap glikolisis
terbentuk 4 ATP, namun hasil reaksi keseluruhan adalah 2 molekul ATP (jika
melalui jalur ATP Fosforfruktokinase) atau 3 ATP (melalui jalur Pirofosfat
Fosfofruktokinase), sisa ATP dikembalikan pada fase awal Glikolisis
2.) Dekarboksilasi
oksidatif asam piruvat (Reaksi transisi)
-
Setiap Asam Piruvat yg dihasilkan
diubah menjadii Asetil-KoA (Koenzim-A)
-
Pembentukan Asetil-KoA pada
organisme Eukariotik berlangsung dalam Matriks Mitokondria, sedangkan pada
Organisme Prokariotik berlangsung dalam Sitosol
-
Asam Purivat akan mengalami
Dekarboksilasi sehingga gugus karboksil hilang menjadi CO2 dan berdifusi keluar
sel
-
Gugus karbon yg tersisa mengalami
oksidasi sehingga gugus Hidrogen deikeluarkan dan ditangkap oleh Akseptor
Elektron NAD
-
Gugus yg terbentuk akan
ditambahkan Koenzim-A sehingga menjadi Asetil-KoA
-
Hasil akhir Dekarboksilasi
Oksidatif adalah 2 Asetil-KoA dan 2 NADH
3.) Daur
Asam Sitrat / Asam Trikarboksilat (Siklus Krebs)
-
Hans A. Krebs adalah orang
pertama yg mengamati dan menjelaskan fenomena ini pada th 1930
-
Daur Krebs terjadi di dalam
Matriks Mitokondria
-
Siklus Krebs menghasilkan senyawa
antara (berfungsu sebagai penyedia karangka Karbon untuk sintesis senyawa
lain), 3NADH2, 1FADH2, 1ATP untuk setiap 1 Asam Purivat
-
Kemudian NADH dan FADH dioksidasi
dalam system transfer Elektron
-
Daur Krebs terjadi melalui Reaksi
Fosforilaso Oksidatif
-
Setiap tahapan siklus Krebs
dikatalis oleh enzim khusus
-
Tahapan dalam Siklus Krebs :
a.
Asetil-KoA menyumbangkan gugus
asetil pada Oksaloasetat sehingga terbentuk Asam Sitrat. Koenzim-A dkeluarkan
dan digantikan dengan penambahan molekul air
b.
Asam Sitrat menjadi Asam
Isositrat disertai pelepasan air
c.
Asam Isositrat melepaskan gugus
atom C dengan bantuan enzim Asam Isositrat Dehidrogenase, membentuk asam
α-Ketoglutarat. NAD+ mendapatkan donor electron dari Hidrogen untuk membentuh NADH.
Asam α-Ketoglurat diubah menjadi Suksinil KoA
d.
Asam Suksina Tiokinase membantu
pelepasan gugus KoA dan ADP mendapat donor fosfat menjadi ATP, dan Suksinil-KoA
berubah menjadi Asam Suksinat
e.
Asam Suksinat dengan bantuan
Suksinat Dehidrogenase berubah menjadi Asam Fumarat disertai pelepasan 1 gugus
electron dan elktron ditankap olek Akseptor FAD menjadi FADH2
f.
Asam Fumarat diubah menjadi Asam
Malat dengan bantuan Enzim Fumarase
g.
Asam Malat membentuk Asam
Oksaloasetat dengan bantuan Enzim Asam Malat Dihidrogenase. NAD+ menerima
elektron dan membentuk NADH
h.
Setelah terbentuk Asam
Oksaloasetat, siklus kembali ke awal dengan tambahhan 2 gugus karbon dari
Assetil-KoA
4.) Trasfer Elektron
-
Merupajan pembawa elektron yg
terdiri atas : NAD, FAD, Koenzim, Sitrokom
-
Reaksi ini berlangsung di membran
Mitokondria
-
Sistem transport elektron
berfungsi untuk mengoksidasi senywa NADH / NADPH2 dan FADH2
untuk menghasilkan ATP atau energi selama oksidasi yg dibantu enzim pereduksi
-
Karena Oksidasi NADH atau NADPH2
dan FADH2 terjadi di dalam membran mitokondria, sedangkan ada NADH
yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses glikolisis), maka untuk memasukkan setiap
1 NADH dari sitoplasma ke dalam mitokondria diperlukan 1 ATP. Terjadi pada
Organisme Eukariotik (sedangkan Organisme Prokariotik tidak memiliki Sistem
Membran dalam)
-
Total hasil bersih ATP yg
dihasilkan Respirasi Aerob pada Organisme Prokariotik lebih tinggi daripada
Eukariotik
-
ATP dalam system Transfer
Elektron terbentuk melalui reaksi Fosforilasi Oksidatif
-
Transfer
Elektron melibatkan NADH (Nicotinamide Adenine Dinucleotide), FAD (Flavin
Adenine Dinucleotide), dan molekul lain
-
Alur transfer elektron :
a.
Enzim dehidrogenase mengambil
hidrogen dari zat yang akan diubah oleh enzim.
2H Ã 2H+
+ 2e
Proton
hidrogen mereduksi koenzim NAD melalui reaksi :
NAD
+ H+ Ã
NADH + H+
NADH dari
matriks mitokondria masuk ke ruang intermembran melewati membran dalam,
kemudian memasuki system rantai pernapasan.
b.
NADH dioksidasi menjadi NAD+ dengan
memindahkan ion hydrogen kepada flavoprotein (FP), flavin mononukleotida (FMN),
atau FAD yang bertindak sebagai pembawa ion hidrogen. Dari flavoprotein atau
FAD, setiap proton atau hidrogen dikeluarkan ke matriks sitoplasma untuk membentuk
molekul H2O.
c.
Elektron berpindah dari Ubiquinon
ke protein yang mengandungbesi dan sulfur (FeSa dan FeSb)
Ã
Sitokrom B =>
Koenzim Quinon =>
Sitokrom B2 Sitokrom O =>
Sitokrom C =>
Sitokrom A =>
Sitokrom A3, dan terakhir diterima oleh molekul oksigen sehingga
terbentuk H2O
-
Dalam rantai pernapasan, 3 molekul
H2O dihasilkan melalui NADH dan 1 molekul H2O dihasilkan FAD
-
1 mol H2O dari NADH/NADPH2
= 3 ATP
-
Total ATP 38 ATP tapi yg
dihasilkan dari proses respirasi organisme Eukarotik adalah 36 ATP, 2 ATP
digunakan oleh elektron untuk masuk ke Mitokondria
*Catatan :
Reaksi Fosforilasi terjadi dalam
Glikolisis dan Daur Krebs. Reaksi Fosforilasi :
1.
3 Fosfogliseraldehid Ã
1,3-Difosfogliserat
2.
Piruvat à Asetil
Ko-A
3.
Isositrat à α-Ketoglutarat
4.
α-Ketoglutarat Ã
Suksinil Ko-A
5.
Suksinat Ã
Fumarat
6.
Malat Ã
Oksaloasetat
b.
Respirasi
Anaerob & Fermentasi
-
Respirasi tidak memerlukan
Oksigen
-
Zat lain yg dapat menggantikan
peran Okksigen antara lain : NO3 dan SO4
-
Hanya bisa dilakukan oleh keompok
Mikroorganisme tertentu (bakteri)
-
Sedangkan pada Organisme tingkat
tinggi mengubah energy potensial kimia menjadi energy kinetik melalui proses
Fermentasi
-
Fermentasi : perubahan glukosa
secara Anaerob yg meliputi glikolisis dan pembentukan NAD
-
Perbedaan antara Respirasi
Anaerob dan Fermentasi terletah pada keterlbatan Mitokondria yg pada Respirasi
Anaerob berfungsi untuk mengoksidasi NADH2 / NADPH2
sementara pada Fermentasi tidak melibatkan Mitokondria
-
Fermentasi menghasilkan energy yg
relatif kecil dari Glukosa
-
Fermenntasi ada 2 : Fermentasi
Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat (sama – sama diawali dengan Glikolisis)
-
Pada glikolisis, diperoleh :
2 NADH + H+
+ 2 ATP + asam piruvat.
-
Pada reaksi aerob Hidrogen dari
NADH akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron pada reaksi Anaerob, ada
akseptor hydrogen permanen berupa Asetildehida atau Asam Piruvat
1.) Fermentasi
Alkohol
-
Pada fermenntasi alcohol Asam
Piruvat diubah menjadi Etanol / Etil Alkohol melalui 2 langkah reaksi
-
Langkah pertama : pembebasan CO2 dari
Asam Purivat kemudian menjadi Asetaldehida
-
Langkah kedua : reduksi
Asetaldehida oleh NADH menjadi Etanol
-
Sel ragi dan Bakteri melakukan
respirasi secara Anaerob
-
Khamir / Yeast melakukan
Respirasi Alkohol biasanya digunakan dalam pembuatan roti dan memfermentasikan
gula dalam pembuatan anggur
2.) Fermentasi
Asam Laktat
-
Adalah fermentasi Glukosa yg
menghasilkan Asam Laktat
-
Bermula dari Gikolisis yg
menghasilkan Asam Piruvat kemudian Asam Purivat berubah menjadi Asam Laktat /
Senywa 3C (bereaksi langsung dengan NADH tanpa melepaskan CO2)
-
Fermentasi Asam Laktat dapat
berlangsung ketika pembentukan keju dan yogurt
-
Sel otot akan melakuakn
Fermentasi Asam Laktat ketika tubuh membutuhkan energy yg besar dalam waktu yg
singkat
-
Pada sel otot manusia bersifat
Fakultatif Anaerob, terbentuknya ATP dari fermentasi Asam Laktat jika kondisi
kandungan Oksigen rendah
-
Pembentukan ATP secara Aerob
Oksigen berasal dari darah (kemudian sel melakukan perubahan dari Aerob menjadi
Fermentasi)
-
Hasil Fermentasi berupa Asam
Laktat dikumpulkan dalam otot sehngga otot menjadi kejang
-
Asam Laktat sebenarnya adalah
racun bagi sel olehkarena itu Laktat dari darah diangkut ke hati kemudian
diubah kembali menjadi Asam Piruvat secara Aerob
-
Proses penyusunan zat dari
senyawa sederhana menjadi kompleks (makromolekul)
-
Karena prosesnya membutuhkan
energi bebas maka disebut Reaksi Endergonik
-
Anabolisme yg menggunakan energy
cahaya disebut Fotosintesis, yg menggunakan energy kimia disibut Kemosintesis
-
Berasal dari kata Foton yg atinya
caha dan sintesis yg aritunya penyusunan
-
Fotosintesis : proses penyusunan
bahan organic (Karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan
bantuan energy cahaya
-
Perangkat Fotosintesis teridiri
dari : kloroplas, cahaya matahari, dan klorofil
a)
Kloroplas
-
Warna hijau pada daun karena
adanya klorofil (pigmen hijau di dalam kloroplas yg digunakan untuk menangkap
energy cahaya matahari)
-
Kloroplas banyak ditemukan pada
Mesofil (setiap Mesofil mengandung 10 – 100 Kloroplas)
-
Kloroplas mempunyai membrane
ganda (luar dan dalam) yg mengelilingi matriks fluida disebut Stroma
-
Bagian di dalam membran yg berisi
enzim untuk menangkap CO2 dan mereduksinya untuk proses Fotosintesis
adalah Stroma
-
Di dalam Stroma terdapat lembaran
yg disebut Tilakoid
-
Beberapa Tilakoid bergabung
mebentuk Grana
-
Klorofil dan pigmen – igmen
lainnya terdapat pada membrane Tlakoid
-
Pigmen yg terdapat pada kloroplas
: Klorofil a (hijau), klorofil b (hijau tua), KAroten (kuning – jingga)
b)
Cahaya matahari
-
Sinar yg efektif dalam
Fotosintesis adalah : merah, ungu, biru, oranye
-
Sinar infra merah berperan dalam
Fotosintesis dan meningkatkan suhu lingkungan
c)
Klorofil
-
Merupakan pigmen Fotosintesis yg
terdapat pada Kloroplas
-
Klorofil dapat menyerap cahaya :
merah, oranye, biru, ungu (dalam jumlah banyak) dan kunging, hijau (dalam
jumlah sedikit)
-
Jenis klorofil : Klorofil a (pigmen
utama), Klorofil b, Klorofil c, Klorofil d
-
Pada tumbuhan terdapat 2 pusat
reaksi Fotosintesis yg berbeda, yaitu : Fotosistem I dan II (dibedakan
berdasarkan kemampuan menyerap cahayadengan panjang gelombang yg berbeda)
-
Perbedaan kemampuan menyerap
cahaya disebabkan oleh perbedaan kombinasi klorofil a dan klorofil b (berpengaruh
terhadap panjang gelombang yg diterima oleh klorofil)
-
Fotosistem I dapat menerima
cahaya dengan panjang gelombang 680-700nm, Fotosistem II dapat menerima caya
dengan panjang gelombang 340-680nm
-
Fotosintesis meliputi 2 tahap
reaksi yaitu : Reaksi Terang dan Gelap (semua berlangsung dalam kloroplas)
a)
Reaksi Terang (Light-Dependent
Reaction)
-
Merupakan reaksi pengakapan
energi cahaya (salah satu langkah Fotosintesis untuk mengubah energi matahari
menjadi energi kimia)
-
Berlangsung dalam Grana
-
*Note : cahaya juga memiliki
energy yg disebut Foton
-
Klorofil berfungsi menangkap
Foton dari cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energy penggerak Elektron
-
Fotolisis : pemecahan molekul air
oleh cahaya sehingga dilepaskan elektron, hydrogen, dan oksigen
-
Molekul Klorofil dan Pigmen
Asesori (tambahan) membentuk satu kesatuan unit system yg dinamakan Fosistem
-
Fotoforilaso Siklik : perputaran
elektron pada Fotosistem I
-
Fotosistem I terdiri atas
Klorofil a dan pigmen tambahan yg menyerap kuat energy cahaya dengan panjang gelombang
700nm sehingga sering disebut P700
-
Fotosistem II tersusun atas
Klorofil a yg menyerap kuat energy cahaya dengan panjang gelombang 680nm
sehingga disebut P680
-
Pada fotosistem I (P700), terjadi
perputaran elektron yang dihasilkan dan ditangkap oleh akseptor sebagai hasil
dari reaksi reduksi dan oksidasi.
-
Elektron yang dieksitasikan oleh
P700 akan dipindahkan ke setiap akseptor hingga akhirnya kembali ke sistem
P700.
-
Akseptor elektron yang terlibat
dalam fotosistem adalah : feredoksin(fd), plastoquinon(pq), sitokrom(cyt), dan
plastosianin(pc)
-
Jalur Elektron Siklik terjadi
dari Fotosistem I kembali ke Fotosistem I dan hanya menyebabkan terbentuknya
ATP
-
Aliran Elektron Nonsiklik
menguraikan air menjadi H+, e-, O2 dan menghasilkan ATP
dan juga merubah NADP+ menjadi NADPH2
-
Reaksi Non Siklik memerlukan
tambahan berupa Fotosistem II (P680)
-
Sumber elektron diperoleh dari
Fotolisis Air yg akan digunakan oleh klorofil pada Fotosistem II (P680), reaksi
ini menghasilkan 2 elektron
-
Elektron ini akan diterima oeh
Akseptor : Plastoquinon (pq), Sitokrom (cyt), Plastosianin (pc), Ferodoksin
(fd) untuk menghasilkan NADPH dari NADP
-
Kemudian elektron menggerakan
satu elektron H+ yang akan digunakan pada pembentukan ATP dari ADP
atau fotofosforilasi
-
Pembentukan ATP dibantu dengan perbedaan
elektron pada membran Tilakoid
-
Proses Fotosistem II dan jalur
Elektron Nonsiklis menghasilkan 1 ATP dan 1 NADPH
b) Reaksi Gelap (Fikasi CO2 / Light-Independent Reaction)
-
Reaksi yg tidak membuutuhkan
cahaya, terjadi di dalam Stroma Kloroplas
-
Reaksi Gelap terjadi dalam 3
tahap : fiksasi CO2, reduksi, dan regenerasi
-
Energi yg telah dihasilkan selama
Reaksi Terang akan digunakan sebagai bahan pembentukan Karbohidrat proses
Fikasi CO2 di Stroma
-
Tumbuhan mengambil Karbon
Dioksida melalui Stomata
-
Pade fase Fikasi terjadi
penambatan CO2 oleh Ribulose Bifosfat (RuBP) menjadi 3-Fosfogliserat
(PGA) yg dikatalis oleh enzim Ribulose Bifosfat Karboksilase (Rubisco)
CO2 +
RuBP ---Rubisco---Ã
PGA
-
Pada fase Reduksi diperlukan ATP
dan ioh H+ dari NADPH2 untuk mereduksi PGA menadi
1,3-Bifosfogliserat (PGAP) kemudian membentuk Fosfogliseraldehid
(Glyceraldehyde-3-Phospat = PGAL atau G3P = Glukosa 3-Fosfat)
-
Fase Regenerasi terjadi
pembentukan kembali RuBP dari PGA atau G3P
-
Siklus Calvin-Beson : Karbon
Dioksida diikat oleh molekul kimia di Stroma yg bernama Ribulosa Bifosfat (RuBP).
Karbon dioksida berikatan dengan RuBP yg mengandung 6 gugus karbon dan menjadi
bahan utama dalam pembentukan glukosa yang dibantu oleh enzim Rubisko
-
RuBP yg berkaitan dengan Karbon
Dioksida menjadi molekul yg tidak stabil sehingga membentuk Fosfogliserat (PGA)
yg memiliki 3 gugus C
-
Energy ATP dan NADH digunakan PGA
menjadi Fosfogliseraldehid (PGAL) yg mengandung 3 gugus C
-
Setiap 6 atom karbon yang memasuki
siklus Calvin sebagai CO2, 6 atom karbon meninggalkan siklus sebagai 2 molekul
PGAL atau G3P, kemudian digunakan dalam sintesis glukosa atau karbohidrat
-
Reaksi ENdergonik antara 2 molekul
G3P atau PGAL menghasilkan Glukosa / Fruktosa (dalam beberapa tumbuhan Glukosa
dan Fruktosa bergabung membentuk Sukrosa dan juga glukosa digunakan untuk
membentuk Amilum atau Selulosa)
-
Berdasarkan tipe pengikatan CO2
selama proses Fotosintesis terdapat 3 jenis tumbuhan : tanaman C3, C4,
dan CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
-
Pada tanaman C3 siklus Calvin
terjadi di sel – sel Mesoofil
-
Pada tanaman C4, CO2
yg diikat sel-sel mesofil diubah terlebih dulu menjadi oksaloasetat (senyawa
4C), setelah bereaksi dengan PEP (fosfoenolpiruvat).
-
Peng-gabungan ini dikatalisir
oleh PEP karboksilase.
-
Dengan bantuan NADPH2,
Oksaloasetat diubah menjadi Malat (senyawa 4C)
-
Kemudian Senyawa 4C memasuki
sarung berkas pembuluh
-
Malat (Senyawa 4C) dalam sel-sel
sarung berkas pembuluh, mengalami Dekarboksilasi menjadi piruvat dan CO2.
Selanjutnya, CO2 memasuki jalur siklus Calvin
-
Crassulacean Acid Metabolism
(CAM) : tipe khusus tanaman yg melakukan pengikatan CO2 pada malam
hari saat Stomatanya terbuka
-
CAM mengikat CO2
dengan bantuan enzim PEP Karboksilase dan mengubahnya menjadi Oksaloasetat,
tetapi dalam waktu berlainan.
-
Oksaloasetat yang diubah menjadi
Malat disimpan dalam Vakuola.
-
Ketika stomata menutup pada siang
hari, Malat mengalami reaksi Dekarboksilasi dan menghasilkan Piruvat dan CO2
-
Selanjutnya CO2 memasuki
siklus Calvin untuk membentuk PGAL (G3P)
. Faktor Hereditas
. Faktor Lingkungan
1.
Temperatur/Suhu
-
Aktivitas Fotosintesis
dipengaruhi kerja enzim, sedangkan kerja enzim dipengaruhi oleh
temperaturaktivitas tidak berlangsung pada suhu dibawah 5o dan
diatas 50o, suhu optimum berada di daerah tropis
2.
Intensitas Cahaya dan Lama
Pencahayaan
-
Semakin tinggi intensitas cahaya
matahari semakin tinggi pula aktivitas Fotosintesis
3.
Kandungan Mineral Tanah
-
Mineral yg berperan dalam
pembentukan Klorofil : Mg, Fe, N, Mn
-
Klorosis : penghambatan
pembentukan klorofil yg mengakibatkan daun berwarna pucat
-
Rendahnya klorofil dapat
menghambat Fotosintesis
4.
Kandungan Air tanah
-
Merupakan bahan dasar pembentukan
Karbohidrat (C6H12O6)
-
Air merupakan media tanam,
penyimpanan mineral tanah, dan pengatur suhu tumbuhan
-
Kekurangan air dapat menghambat
pertumbuhan dan menyebabkan kerusakan Klorofil sehungga daun menguning
5.
Kandungan CO2 di Udara
-
Stomata akan menutup dan
fotosintesis terhenti jka konsentrasi CO2 melebihi batas kebutuhan (sekitar
0,15%)
6.
Kandungan O2
-
Rendahnya kandungan O2 di udara
dan dalam tanah akan menghambat respirasi.
-
Rendahnya respirasi menyebabkan
rendahnya penyediaan energy
-
Rendahnya energy mengakibatkan
metabolisme akan terlamban khususnya Fotosintesis
b.
Fotorespirasi
-
Beberapa tanaman C3 tidak banyak
menghasilkan Karbohidrat melalui Fotosintesis saat cuaca panas karena
Stomatanya di tutup untuk mengurangi penguapan
-
Persamaan dengan Respirasi Aerob
sama – sama memerlukan cahaya, Oksigen serta menghasilkan CO2 dan H2O
-
Perbedaannya dengan Respirasi
Aerob, pada Fotorespirasi tidak dihasilkan ATP
-
Fotorespirasi mengurangi
efisiensi fotosintesis pada tanaman C3 karena banyak menghilangkan senyawa
antara (RuBP) yang dipakai dalam siklus Calvin
-
Sebaliknya, Fotorespirasi tidak
berpengaruh terhadap tanaman C4, karena konsentrasi CO2 dalam sel-sel sarung
berkas pengangkut selalu tinggi
c.
Kemosintesis
-
Data diartikan sebagai salah satu
bentuk asimilasi karbon di mana reduksi CO2 berlangsung dalam gelap (tanpa
cahaya), menggunakan energi murni hasil oksidasi
-
Energi hasil reaksi oksidasi
digunakan oleh bakteri dalam fosforilasi dan selanjutnya mereduksi CO2
menjadi senyawa organik.
-
Kemosintesis terjadi pada bakteri
nitrifikasi, bakteri belerang, bakteri besi, serta bakteri Hidrogen dan bakteri
Metan
-
Kemosintesis mendapatkan energi
dari reaksi molekul organik beberapa organisme
-
Kemosintesis mereaksikan CO2
dengan H2 berenergi tinggi untuk menghasilkann Metana dan Air
Reaksi : CO2
+ 4H2 =>
CH4 + 2H2O (menghasilkan ikatan H2 yg
dilepaskan dan dapat digunakan sebagai sumber energy bagi sel)
-
Reaksi lain yg menghasilkan
energi (sulfur) :
H2
+ S => H2S
+ energy
-
Pertumbuhan makhluk hidup
Kemoautotrof terjadi secara lambat, karena reaksi ini menghasilkan sedikit
energi
-
Tempat bakteri Kemoautotrof lebih
banyak hidup di daerah kawah gunung dan rekahan dasar laut
a.
Kemosintesis
Bakteri Nitrifikasi
-
Beberapa Bakteri Nitrifikasi :
Bakteri Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter dan Bactoderma.
-
Nitrosococcus dan Nitrosomonas
(Bakteri Nitrat) mengoksidasi Amonia menjadi Nitrit
Nitrosomonas
2NH2 + 3O2 => HNO2
+ 2H2O + energy (158kkal)
-
Bactoderma dan Nitrobacter
(bakteri Nitrat) mengoksidassi Nitrit menjadi Nitrat dalam keadaan Aerob
Nitrobacter
2HNO2 + O2 => 2HNO3
+ energy (43kkal)
b.
Kemosintesis
Bakteri Belerang
-
Contoh Bakteri Belerang Ototrofik
tanpa Pigmen : Beggiatoa dan Thiospirillum (ditemukan pada sumber mata air
panas yg mengandung Hidrogen Sulfida)
-
Bakteri ini mengoksidasi Logam
Sulfida menjadi Sulfur
Beggiatoa Thiospirillum
2H2S + O2 => 2S +
2H2O + energy (122,2kkal)
-
Saat cadangan Sulfida hais,
endapan Sulfur akan dioksidasi menjadi Sulfat
2S
+ 2H2 + 3O2 => 2H2SO4
+ energy (284,4 kkal)
c.
Kemosintesis
Bakteri Besi
-
Beberapa Bakteri Besi :
Leptothrix, Crenothrix, Cladothrix, Galionella, Spiruphyllum, dan Ferrobacillus
mengoksidasi Ion Ferro menjadi Ion Ferri
2Fe (HCO3)2 + H2O
+ O => 2Fe
(OH)3 + 4CO2 + energy (29 kkal)
4FeCO3 + O2 + 6H2O => 4Fe
(OH)3 + 4CO2 + energy (81 kkal)
d.
Kemosintesis
Bakteri Hidrogen
-
Contoh Bakteri Hidrogen :
Bacillus Panctotrophus (tumbuh dalam medium Anorganik yg mengandung Hidrogen CO2,
dan O2)
-
Bakteri tersebut dapat
mengoksidasi Hidrogen dengan memmbebaskan energi
-
Energi yg dibebaskan untuk
melakukan reaksi Kemosintesis berikut
2H2 + O2 => 2H2O
+ Energi (137 kkal)
2H2 + CO2 + energy
(115 kkal) =>
(CH2O) + H2O
e.
Kemosinesis
Bakteri Metana
-
Contoh : Methanonas
-
Bakteri dapat mengoksidasi Metana
menjadi CO2
-
Metana menyediakan Karbon dan
energi bagi bakteri Aerob
CH4
+ 2O2 =>
CO2 + 2H2O + energi
Hubungan
antara Katabolisme, Karbohidrat, Lemak dan protein
*Note : Glukosa merupakan bahan baku
utama dalam Respirasi Sel
-
Karbohidrat diubah melalui proses
Glikolisis
-
Enzim di dalam system pencernaan
dapat menghidrolisis zat tepung pati) menjadi Glukosa
-
Glukosa dicerna melalui proses
Glikolisis dan Asam Sitrat
-
Protein diubah menjadi energy
dalam bentuk Asam Amino
-
Enzim akan mengubah Asam Amino menjadi
Asam Piruvat, Asetil-KoA masuk ke dalam Asam Sitrat tergantung jenis Asam
aminonya
-
Protein juga menghasilkan NH3 yg
disebabkan oleh proses Deaminasi Asam Amino (gugus Amino dibuang dalam bentuk
senyawa Nitrogen, NH3 Urea)
- Lemak merupakan sumber energy utama karena mengandung banyak Atom Hidrogen
- Lemak merupakan sumber energy utama karena mengandung banyak Atom Hidrogen
-
Sel menghidrolisis Lemak menjadi
Glisrol dan Asam Lemak
-
Kemdian GLiserol diubah menjadi
Gliseraldehid-3-Fosfat (G3P) dalam proses Glikolisis
-
Asam Amino akan dipecah menjad 2
bagian karbon yg akan masuk ke daur Asam Sitrat sebagai Astil-KoA
-
Makhluk hidup menyimpan cadangan
makan dalam bentuk lemak, karena lemak menghasilkan energi lebih banyak
daripada yg lainnya.
-
Hidrolisis Lemak menghasilkam
Asam lemak dan Gliserol
-
Pembentukan asam lemak (beta-oksidasi)
disintesis dari senyawa antara Asetil-KoA, yakni hasil dari reaksi
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Purivat
-
Pembentukan Protein dapat dari
sintesis (Asam Amino Non-Esensial ) dalam tubuh / diambil dari sumber makanan
(Asam Amino Esesnsial)
-
Protein dalam tubuh diperlukan
sebagai pembangun sel / memperbaiki sel – sel yg rusak
-
Protein akan dipecah oleh Enzim
Protease menjadi Asam Amino
-
Selanjutnya, asam amino mengalami
reaksi Deaminasi sehingga dihasilkan NH3 / gugus amin dan Asam Keto
-
NH3 dikeluarkan dalam
bentuk Urea, sementara itu Asam Kato dapat memasuki reaksi Glikolisis / Siklus
Krebs
Teknologi
yg Berkaitan dengan Metabolisme Makanan
1.
Makanan berkadar gula rendah
2.
Teknologi pengawetan makanan
3.
Teknologi Substitusi energi
(Makanan Suplemen)
7 Komentar untuk " Metabolisme (Full Pict) "
wih banyak banget ya ternyata mesti sering mampir kesini kalau mau afalin THX :D
wah. kami udah lewat nih materi. Tapi udah lupa sebagian :D biasa pelajar sibuknya blogging teruss
Nice post nambah ilmu :)
informasinya lengkap dan bermutu nih, di tunggu informasi berkutnya hehe
Jadi tahu arti kata Metabolisme. Selama ini cuman denger kata2 ini sering muncul di diskusi kesehatan. Thanks bro infonya.
terima kasih gan artikel tentang metabolisme nya,sangat bermanfaat
Wah banyak bgt nih.., Btw Done..
.:: BLOGGER Bijak Selalu Meninggalkan Jejak ::.
PERHATIAN!!!
Komentar tidak boleh mengandung unsur - unsur :
1. Penghinaan, pelecehan dan sejenisnya
2. SARA
3. Spaming (Spam Coment)
4. Link Aktif, text anchor dan sejenisnya
Diharapkan coment relevan sesuai dengan judul postingan dan tentunya dengan menggunakan bahasa yg baik dan sopan
Terimakasih
-Yulianistic's Off